TUGAS ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN
SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERKOTAAN PUSKESMAS DAN PEMUKIMAN DI
VELDA MALAYSIA
Disusun Oleh :
Meri Rosita
NPM:
13.13101.10.26
Email : merirosita@gmail.com
Dosen Pengajar :
Prof. Supli
Effendi Rahim
PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
Hidayah serta Ridho-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu Etika
dan Nilai Lingkungan, shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW sebagai penuntun teladan umat seluruh alam.
Dengan terselesainya tugas ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Dosen Mata Kuliah
Etika dan Nilai Lingkungan, yaitu Bapak Prof. Supli Effendi Rahim yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan kesabaran dalam membimbing penulis.
Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa
tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan. Semoga tugas ini dapat
berguna untuk semua pihak.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Palembang, Mei 2014
Penulis
Melihat
Malaysia dari Dekat
SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERKOTAAN, PUSKESMAS
DAN PEMUKIMAN DI VELDA MALAYSIA
I.
BIODEMOGRAFI
·
Malaysia adalah
sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga
wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.
·
Jumlah penduduk
negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia
Barat dan Malaysia
Timur — oleh Kepulauan
Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina
Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.
·
Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong
dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.
·
Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963.
Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan paro barat
Malaysia modern terdiri dari
beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal
sebagai Malaya Britania
hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu
lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi
Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih
kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.
·
Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan
baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi
Malaya, dan pada 9 Agustus 1965
Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang
bernama Republik Singapura. Saat tahun-tahun
awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia.]
·
Bangsa-bangsa di Asia
Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di
penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan
1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia
menjadi negara industri baru
·
Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga
negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan
internasional berperan penting di dalam ekonominya.
·
Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi
penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar
bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18
negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.
·
Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia.
Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.
·
Malaysia adalah
anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional,
seperti PBB. Sebagai bekas
jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota D-8.
II.
ETIMOLOGI
v
Kata Malaysia
terlihat pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.
v
Nama
"Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi
Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia Tetapi nama itu
sendiri pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di
Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah
tertentu di Nusantara.
v
Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai
"Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada
1963 sebelum Filipina bertindak lebih jauh tentang masalah itu Nama lain pernah
dianjurkan untuk federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada
di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).
v
Bahkan mundur lebih
jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal
Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai kepulauan
Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih
menyukai yang terakhir.
III.
SEJARAH
A. Prasejarah
Sisa-sisa
arkeologis ditemukan di Malaysia
Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk
pada pemukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir
separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini bersesuaian dengan dugaan bahwa mereka mewakili
keturunan penutur Austronesia kuno, kaum tani, yang membawa bahasa dan
teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung kira-kira 5.000 tahun lalu dan
menyatu dengan penduduk asli.
Manusia
Proto Melayu lebih beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan
beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga
memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, diikuti oleh penyebaran Holosen-dini melalui
Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.
B. Sejarah Dini
Semenanjung Malaya
berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus
menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berarti
"Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus
Sabaricus". Dari pertengahan hingga akhir milenium pertama, sebagian
besar semenanjung, begitupun Nusantara berada di bawah pengaruh Sriwijaya.
Kerajaan
Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi
pantai yang dibuat pada abad 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau
Buddha. Islam tiba pada abad ke-14 di Terengganu. Benteng A Famosa di Melaka. Bangunan itu didirikan oleh bangsa Portugis pada abad ke-15.
Terdapat
banyak kerajaan Cina dan India pada abad ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal
sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India.
Rajendra Chola, Kaisar Tamil kuno yang diduga berada
di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi
penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk
mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.
Kerajaan
Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan
rajanya, Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lanka pada abad ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di
atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, masyarakat di Semenanjung
Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka beralih kepada Islam.
Ada
beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan
kuno Gangga Negara,
di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakang.
Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari abad ke-2
M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola.
Sebuah drama sanskerta dari abad ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah
sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang
dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan sebuah puncak
gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram
menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.
Gedung Sultan
Abdul Samad di Kuala Lumpur,
kompleks Pengadilan
Tinggi Malaysia dan Pengadilan
Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan
ibukota Malaysia saat ini.
Pada
permulaan abad ke-15, Kesultanan
Melaka didirikan di bawah sebuah
dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan
memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara
berlayar ke Temasek untuk menghindari
penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh
Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun
kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode
ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.
Dia
kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya
di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia
meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah
mengunjungi Sening Ujong (nama lampau untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai
di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau untuk Sungai
Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa kini. Menurut Sejarah
Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil
apa yang dia lihat sebagai pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan
sebuah kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki
fasilitas untuk tujuan perdagangan.
Peralihan
agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain,
Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera
Pasai dan dia menyertakan gelar
bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar
Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa
dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah
Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat.
Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh
Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik
dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain
Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424.
Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya,
selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu
abad, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak
hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.
Pada
1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka
berakhirlah Kesultanan Melaka.
Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka
terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan
Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga
negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan
Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut
Melaka.
Kerajaan
ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan
Malaka tua, tapi sekarang dikenal
dengan nama Kesultanan Johor,
yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan
Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.
C. Mendaratnya Britania
Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya
pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai
Melaka setelah ditandatanganinya Traktat
London atau Perjanjian
Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania,
dan Indonesia
untuk Belanda. Pada 1826, Britania mendirikan Koloni
Mahkota di Negeri-Negeri Selat,
menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat
pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan
dialihkan kepada Kantor
Kolonial di London.
Selama
abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapatkan bantuan Britania
untuk menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial
pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di
Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania melakukan campur tangan di
dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi
perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan
Melayu. Pada akhirnya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya.
Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri
Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri
Melayu Bersekutu (jangan dirancukan
dengan Federasi Malaya),
di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa
Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi
sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.
Lima
negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri
Melayu Bersekutu, tidak diperintah
langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad
ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya
di sebagian besar abad ke-19. Sultan Abu
Bakar dari Johor dan Ratu Victoria
kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah
terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Abu Bakar, Sultan Ibrahim
menerima seorang penasihat Britania.
Di
pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.
Mengikuti
Invasi Jepang
ke Malaya dan pendudukan beruntunnya
selama Perang Dunia II,
dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh Pasca-perang, Britania berencana
menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan
mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya Uni Malaya, didirikan pada
1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura,
dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi
Malaya, yang mengembalikan pemerintahan
sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.
Selama
masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya
melaksanakan operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 hingga
1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di
Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan
kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang Perang Dingin Melawan latar belakang ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada
31 Agustus 1957.
Mahathir Mohamad
adalah pemimpin terdepan yang membuat Malaysia menjadi kekuatan industri utama.
Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi
Malaya. Singapura masih berada di bawah
kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota
Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik
kembali rencana penyatuan itu karena adanya penentangan dari sebagian penduduk,
juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam
perencanaan penyatuan.
Tahun-tahun
permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melalui Dwikora
karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB menyangkut
pelanggaran Manila Accord
dalam pembentukan Malaysia, Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan diikuti
dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali adanya ketidak sesuaian
dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia dengan dipicu oleh politik
diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13
Mei pada 1969. Filipina juga membuat pengakuan aktif terhadap Sabah dengan
penyelesaian damai pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah
Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara kepada Kesultanan
Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan
hingga saat ini oleh pihak Filipina Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue
ekonomi bumiputra
("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi
tidak selalu penduduk asli) dibandingkan dengan kelompok suku
lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan
politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan
pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong
keikutsertaan yang pantas dari semua ras.
Di
antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan
ekonomi yang berarti di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir
Mohamad. Pada periode ini Malaysia
mengalami lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis
manufaktur dan industri (terutama bidang komputer dan elektronika rumahan).
Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka
mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas
(sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala
Lumpur (KLIA), Jalan Tol
Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang,
Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun,
dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.
Pada
penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia
1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana
Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.
Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam.
Pada
2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur
dan digantikan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi.
Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang
didefinisikan oleh Islam Hadhari.
Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah.
Unjuk rasa Bersih 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada
10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh
dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia
yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan
Nasional, yang selalu memerintah Malaysia
sejak kemerdekaan 1957. Unjuk rasa lainnya dilakukan pada 25 November di
ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action
Force, melakukan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku
Melayu. Jumlah peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000. Di kedua-dua kasus
itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari
tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah
mengecap kumpulan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan
nasional" karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok
teroris.
IV.
POLITIK DAN PEMERINTAHAN
·
Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong
dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran;
empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di
dalam pemilihan.
·
Sistem pemerintahan
di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa
Kolonial Britania. Tetapi di dalam
praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan
judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman
Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah
negara bagian. Sejak kemerdekaan
pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan
Nasional (pernah disebut pula Aliansi).
·
Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur
negeri. Parlemen
bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di
Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di
Indonesia). 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan
beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa jabatan
terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di
antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua
utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana
menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara
bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para
anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan
umum parlemen dilakukan paling
sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.
Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada
calon anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian
juga, di beberapa negara bagian. Voting tidak diwajibkan.
·
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi
Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat
dukungan majoritas di dalam parlemen. Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan
Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu. sedangkan kabinet
merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
·
Pemerintah negara
bagian dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di
negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota
majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di
tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah
seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan
para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan
suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat
penting dalam melakukan perubahan.
V.
PEMBAGIAN ADMINISTRATIF
Secara
administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2
di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan
digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur
dan sudut bintang di Bendera
Malaysia yang dinamakan "Jalur
Gemilang":
Malaysia
Barat (Semenanjung)
- Johor Darul Takzim
- Kedah Darul Aman
- Kelantan Darul Naim
- Melaka Bandaraya Bersejarah
- Negeri Sembilan Darul Khusus
- Pahang Darul Makmur
- Perak Darul Ridzuan
- Perlis Indera Kayangan
- Pulau Pinang Pulau Mutiara
- Selangor Darul Ehsan
- Terengganu Darul Iman
- Wilayah Persekutuan
Malaysia
Timur
Kota-kota
Besar
VI.
GEOGRAFI
·
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta
dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah penduduk
sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas
wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika
Serikat.
·
Malaysia terdiri atas
dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina
Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka
bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat
dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung
Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut
(Oktober hingga Februari).
·
Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia. Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting
di dunia.
·
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota
administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang
eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk
menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih
dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya
kompleks gedung Parlemen Malaysia.
Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.
·
Kota utama lain
termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.
VII.
SUMBER DAYA ALAM
·
Malaysia diberkati
dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu
pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan
internasional Malaysia.
·
Tentang sumber daya
hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi
berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan
Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya
setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya
komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang
berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.
·
Sebagai tambahan,
sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan
sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30
kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman
karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya
sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga,
merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian
pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini
digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.
·
Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi
penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah
terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada
abad ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia.
Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah
sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi
timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki
sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat
kepentingan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.
·
Pada 2004, seorang
menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 miliar barel,
sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia
berkisar pada ekuivalensi 20.18 miliar barel.
·
Pemerintah menaksir
bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan
minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia
menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut
cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di
Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai
sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan
menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi
royalti.
VIII. DEMOGRAFI
v
Penduduk Malaysia
terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% keseluruhan penduduk. Menurut definisi
konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena
itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan
dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama
ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di
dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari keseluruhan penduduk, bumiputra
non-melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).
v Bumiputra
non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum
yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan
tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi
persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa
disebut Orang Asli.
v
23,7% penduduk adalah
Tionghoa-Malaysia,
sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk. Sebagian besar komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada,
termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak
zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang
Vietnam.
v
Sebaran penduduk
sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia
Barat, sedangkan tidak lebih dari 7
juta menetap di Malaysia Timur.
Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20%
pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama
asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan
mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir
25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut
sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran
yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat.
v
Sebagai tambahan,
menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi
Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari
suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan
pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia. Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai
Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena
adanya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia
dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia
pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan
undang-undang imigrasi negara itu.
IX.
AGAMA
·
Malaysia adalah
masyarakat multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut gambaran Sensus
Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam;
19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain,
misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak
beragama atau tidak memberikan informasi.
·
Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160
Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan
bahwa Tionghoa-Malaysia
sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan
mengikuti ajaran Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil
mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi
komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan
tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi
sebagai pengikut agama rakyat.
·
Konstitusi Malaysia
secara teoretik menjamin kebebasan beragama.
Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada
Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di dalam
kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan
perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian. Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan
Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya
bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di
antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada
pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah,
yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu,
Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan
tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih
tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan
untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau
pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini
menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan
kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil
telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah
Syariah..
·
Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald untuk menggunakan kata Allah
untuk Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 bangunan gereja dan
beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.
X.
PENDIDIKAN
·
Pendidikan di
Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.
·
Sebagian besar
anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman
Kanak-Kanak. Sebagian besar
taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi ada sedikit taman kanak-kanak
yang dijalankan pemerintah.
·
Anak-anak mulai
bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua
jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah
berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan bahasa
Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke
tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk
mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang disebut Penilaian
Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang cerdas,
dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.
Tetapi, program ini dihapus pada 2001.
·
Pendidikan tahap dua
di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama
lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai
bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa
non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran
non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir Form Three,
yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian
Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima
pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah
Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary
pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
·
Pendidikan tahap dua
nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary
School (Sekolah
Menengah Kebangsaan), Religious
Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah
Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission
School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah
Berasrama Penuh, dan MARA Junior
Science College (Maktab Rendah
Sains MARA).
·
Juga terdapat 60 Chinese
Independent High School di Malaysia, yang
sebagian besar di antaranya berbahasa pengantar bahasa
Tionghoa. Chinese Independent High
School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School
Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam
bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak
seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen bebas menentukan
keputusan. Belajar di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun untuk tamat,
terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi
akan mengikuti uji standardisasi yang diadakan oleh UCSCAM, yang dikenal
sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama)
di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3
(setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa
Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan
siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.
·
Sebelum perkenalan
sistem matrikulasi, siswa-siswi yang hendak memasuki universitas publik
harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six
(kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi
Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British
Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai
alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di
perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat
mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10%
dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya untuk
siswa-siswi Bumiputra.
·
Terdapat universitas
publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang
cukup untuk pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari
seluruh dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat universitas
bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998.
Sebuah kampus cabang dapat dilihat sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari
universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti
kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih
kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang
universitas asing di Malaysia adalah: Monash
University Malaysia Campus, Curtin
University of Technology Sarawak Campus, Swinburne
University of Technology Sarawak Campus,
dan University of
Nottingham Malaysia Campus.
·
Siswa-siswi juga
memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan
pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang
lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode
perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh
adalah SEGi College yang bermitra dengan University of
Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia belajar di luar negara seperti di
Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas
di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Tiongkok, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.
·
Sebagai tambahan
untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional.
Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari kurikulum
dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena bertambahnya
penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian
International School, Malaysia
(kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc
International school (kurikulum
Britania), Garden
International School (kurikulum
Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International
School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika
dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur
(Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The
Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International
School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.
XI.
KESEHATAN
·
Masyarakat Malaysia
menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah
adalah untuk kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode
sebelumnya. Ini berarti semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia
(lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan
bertambahnya penduduk, pemerintah berkehendak untuk memperbaiki banyak sektor,
termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit
baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan
jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat
usaha untuk memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.
·
Sistem kesehatan
Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan
di rumah sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah
sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan
untuk bekerja di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis,
khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu
hanya ada di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak
fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan
peralatan yang tersedia dari para investor.
·
Sebagian besar rumah sakit swasta berada di perkotaan, dan tidak seperti banyak
rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi
terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak dilihat sebagai investasi
ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung.
Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi,
terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia
untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk membangun
industri pariwisata kesehatan.
XII.
KEWARGANEGARAAN
Sebagian
besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli. Kewarganegaraan di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia
Timur berbeda dengan kewarganegaraan
di Malaysia Barat
untuk tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu
kapanpun.
XIII. EKONOMI
Ø
Semenanjung Malaya
dan pastinya Asia Tenggara
menjadi pusat perdagangan di kawasan selama berabad-abad. Berbagai komoditas
seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan
Melaka dan Singapura mengemuka.
Ø
Menara
Petronas di Kuala Lumpur. Pertumbuhan cepat ekonomi dan kemakmuran Malaysia
dicirikan oleh Menara Petronas,
kantor pusat raksasa minyak nasional.
Ø
Pada abad ke-17,
mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya
Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan untuk tujuan komersial. Di dalam waktu
lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di
dunia. Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi
Malaysia lebih baik sampai abad ke-20.
Ø
Sebagai ganti
kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa
Tionghoa dan orang India untuk bekerja di pertambangan, perkebunan, dan mengisi
kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal
mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.
Ø
Ketika Malaya
bergerak ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi
lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima
Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika
Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama
pada 1965.
Ø
Pada 1970-an,
Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan
Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan
berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan
dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang,
industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun kemudian, ekspor
Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten
menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada
ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan
hebat semasa krisis ekonomi
pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi
pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan
pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar
telah mengurangi dampak tersebut.
Ø
Pada periode yang
sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13
Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969. Tujuan utamanya
adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima
tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua.
Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi
berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi
tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas
berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas.
Kendati beberapa perbaikan di dalam kekuatan ekonomi Melayu secara umum,
pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku
Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan,
beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu.
Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan
Melayu.
Ø
Penguasaan Tionghoa
terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak
diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri
strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi,
pertanian, dan lain-lain. Sebagian besar profesional per kapita masih
didominasi orang India-Malaysia.
Ø
Ledakan ekonomi yang
cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera
dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal.
PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank
segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan
projek-projek infrastruktur besar. Ini berakhir ketika krisis finansial Asia
1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar bagi ekonomi
Malaysia.
Ø
Seperti negara lain
yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang
Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing
jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai
ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa
Malaysia terjungkal dari hampir 1.300
poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan
kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Aksi Ekonomi Nasional dibentuk untuk
mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia
menentukan pengendalian modal
dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar
Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang mengejutkan
analis asing.
Ø
Pada Maret, 2005, United
Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan
Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang
ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu
pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya jumlah ekspor komponen elektronik,
yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang
disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan
perangkat digital lain yang lebih tua.
Ø
Tetapi,
pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara
lain. Ini menjadi bukti yang lebih jelas bahwa ada sebab-sebab dan
dampak-dampak lain yang mungkin lebih bersesuaian untuk pemulihan. Satu
kemungkinan adalah bahwa para spekulan mata uang mengalami kebangkrutan
keuangan setelah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap dolar Hong
Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang.
(Lihat George Soros)
Ø
Tanpa memperhatikan
sebab dan akibat klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit
anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis.
Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan
jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum mengalami
kepulihan pada tingkatan pra-krisis.
Ø
Sementara langkah
pembangunan kini tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati
kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi alasan utama pemulihan, tidak ada
keraguan bahwa sektor perbankan menjadi lebih kenyal terhadap serangan luar
negara. Akun saat ini berada di surplus struktural, memberikan bantalan bagi
pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis
mereka.
Ø
Malaysia mempunyai
sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing
yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk
tidak mengalami krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia
pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang
baik disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat
yang tinggi dan kompetitif.
Ø
Nilai tukar yang
dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 untuk nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama
oleh Cina. Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata
uang utama lainnya dan diharapkan akan mengalami apresiasi lebih jauh. Tetapi
pada Desember 2005, harapan apresiasi lebih jauh menjadi bisu karena aliran modal melampaui USD 10 miliar.
Ø
Pada September 2005,
Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika
mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan
penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan
singkat. Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.
XIV. INFRASTRUKTUR
·
Malaysia memiliki
jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat
Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang keseluruhan Sistem Jalur
Cepat Malaysia adalah 1.471,6
kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1
adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan),
terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di
Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan
Jalur Cepat Asia, yang juga
menghubungkan Thailand dan Singapura.
·
Jalan di Malaysia
Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua
itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum
dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur
transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi
penduduk pedalaman.
·
Jasa kereta api di
Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu
dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota
kecil di semenanjung, yang juga melebar hingga Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.
·
Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan
di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.
·
Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala
Lumpur (KLIA) adalah bandar udara
terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota
Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil, juga
pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak.
Terdapat jasa penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan
yang tepat bagi konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia
adalah rumah bagi maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara
penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low
Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.
·
Jasa telekomunikasi
antarkota disediakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang
pendek. Telekomunikasi internasional disediakan melalui kabel bawah laut dan
satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di
Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan
dari sambungan tetap, sambungan bergerak, juga jasa akses Internet dial-up
dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di
negara ini.
·
Pada Desember 2004,
Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di
Malaysia menggunakan jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada
banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan
situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia
juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan
berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong
perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa untuk membuka mil
terakhir dan harga lebih murah agar menguntungkan pengguna.
XV.
BUDAYA
·
Budaya Malaysia
merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia
dan berbagai suku di sana,
seperti:
·
Malaysia adalah
masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari
2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24%
Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen
Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.
·
Suku Melayu, kelompok
terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia.
Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai
salah satu bumiputra. Bahasa aslinya
adalah Bahasa Melayu,
dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.
·
Di masa silam, Suku
Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta.
Setelah abad ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama
kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai
tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial,
yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.
·
Suku asli non-Melayu
terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa.
Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah
aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat
daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku
yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu,
peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan
sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.
·
Kaum Tionghoa di
Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao.
Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa,
termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka
dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu
berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah
generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka.
Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam
komunitas perdagangan Malaysia.
·
Suku India-Malaysia
utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah
bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat
semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa
Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa
juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas
Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar
India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah besar juga bagian
dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial
untuk bekerja di industri penanaman
·
Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku
asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia,
campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa
Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan
Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa
Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di
negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di
samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat
berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa
Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian penduduk di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka,
juga berkontribusi menjadi penduduk Malaysia.
·
Tionghoa dan Islam
sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan
pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya
bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India,
dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai
mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional. Bentuk artistik lainnya juga
dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu,
dan perak dan seni ukir kuningan.
XVI. HARI LIBUR
·
Orang Malaysia
mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur
diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan
oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku
atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.
·
Hari libur yang
paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati kemerdekaan Federasi
Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan
Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan
beberapa perayaan lain adalah hari libur yang ditetapkan pemerintah
persekutuan.
·
Muslim di Malaysia
merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai
akhir Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru
menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk
Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).
·
Tionghoa di Malaysia turut merayakan hari-hari raya Tionghoa
di dunia. Tahun Baru Cina
paling dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas
hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa
lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga,
dan Festival
Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi
adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.
·
Sebagian besar orang
India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berkumpul
di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.
·
Perayaan lainnya,
semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia
Timur), Natal, Gawai Dayak di masyarakat Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di masyarakat Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.
XVII. PARIWISATA
·
Gunung Kinabalu
·
Sungai
·
Pantai
·
Pulau
·
Lainnya
XVIII . Tokoh utama di Malaysia
·
Tunku Abdul Rahman
XVIII. Organisasi
·
EAF
·
ASEAN
·
OKI
·
GNB