Rabu, 26 Maret 2014

CARA PEMBUATAN EM-4 SENDIRI


TUGAS ETIKA DA NILAI LINGKUNGAN

CARA PEMBUATAN EM-4 SENDIRI





Disusun Oleh :
Meri Rosita
NPM:  13.13101.10.26



Dosen Pengajar :
Prof. Supli Effendi Rahim






PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2014



KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan Hidayah serta Ridho-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu Etika dan Nilai Lingkungan, shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai penuntun teladan umat seluruh alam.
                Dengan terselesainya tugas ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Dosen Mata Kuliah Etika dan Nilai Lingkungan, yaitu Bapak Prof. Supli Effendi Rahim yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan kesabaran dalam membimbing penulis. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan. Semoga tugas ini dapat berguna untuk semua pihak. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.
               
                                                                                                   Palembang,    Maret 2014
                                                                                                                       Penulis






PEMBUATAN EM 4 SENDIRI

1.        PENGERTIAN EM-4
EM-4 singkatan dari Effective Microorganisme, yaitu biakan bakteri yang biasanya digunakan sebagai activator kompos. Bakteri ini sangat berguna untuk mengembalikan sifat kimia tanah.
EM-4 pertama kali ditemukan oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus. Jepang. Dalam EM 4 ini terdapat sekitar 80 genus microorganisme fermentor. Microorganisme ini dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Secara global terdapat 5 golongan yang pokok yaitu:
1. Bakteri fotosintetik
2. Lactobacillus sp
3. Streptomycetes sp
4. Ragi (yeast)
5. Actinomycetes
Biakan bakteri selain EM-4 ada banyak, tetapi karena EM-4 adalah yang pertama kali masuk pasar maka semuanya disebut dengan EM, meski mereknya berbeda. Misalnya Probio-7, TON, Migro, Stardec, OrgaDec dan lain- lain.
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau, kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang bau got, tempat jual ayam dll
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4 biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi.
1.    Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan. Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2.    Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3.    Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4.    Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri. Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5.    Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya.

Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.

2.        TUJUAN PERCOBAAN

Membuat bakteri biakkan (EM-4) sendiri bertujuan untuk sediaan bahan baku dalam pembuatan pupuk kompos

3.      MANFAAT EM-4
Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
a.       Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
b.      Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
c.       Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
d.      Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
e.       Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Manfaat di bidang pertanian :
a.       Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
b.      Mengurangi stres pada ternak
c.       Menyehatkan ternak
d.      Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
e.       Meningkatkan nafsu makan ternak
f.       Menekan penyakit pada ternak
g.      Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak


4.        APLIKASI  EM-4
a.      Di Bidang Teknologi
EM-4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman. Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya. Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal. Selain dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga dapat di aplikasikan ke bidang yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.

b.      Di Bidang Perikanan
Manfaat :
a.       Memperbaiki mutu air tambak.
b.      Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
c.       Menekan serangan mikroorganisme patogen.
d.      Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
e.       Menekan hama dan penyakit.


5.        CARA PEMBUATAN EM-4
Begitu banyaknya kegunaan EM-4 ini sehingga banyak dimanfaatkan. Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM-4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM-4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM-4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Berikut beberapa cara yang dapat diunakan untuk pembuatan EM-4 :


a.      Cara Pertama
1.    Bahan - bahan :
  Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter


2.   Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM-4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

b. Cara Kedua
1.      Bahan-bahan :
Susu sapi atau susu kambing murni.Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus. Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih. Alat-alat yang diperlukan : Panci, kompor, Blender/parutan untuk  menghaluskan nanas.


2.    Cara Pembuatannya :
Terasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.kemudian ditambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.


c. Cara Ketiga
1.        Bahan-bahan  :
Sampah sayur, terutama kacang-kacangan Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
Bekatul,
 Gula merah
Air beras, secukupnya


2.    Cara Pembuatan :
Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM-1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.Cairan EM-1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM-2.Cairan EM-2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM-3.Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM-4.

d.    Cara Keempat
1.      Bahan-bahan :
Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira 0,5 liter


2.  Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.  arutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

e.    Cara Kelima
1. Bahan – bahan :
 Air cician beras ( leri ) = 5 liter
 Air kelapa = 5 liter
 Cincangan halus sampah sayur = 3 kg
 Kulit Jeruk = seadanya
 Ragi tempe = 1 butir
 Cairan Gula Jawa/Merah = 1 kg

2.      Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi.

f.       Cara Keenam
1.      Bahan – bahan :
 Gula pasir/merah = 1kg
 Terasi = ¼ kg
 Dedak = 1 ½ kg
 Ragi tape = 15 butir
 Air biasa = 5 liter

2.  Cara Pembuatan :
Air di rebus sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur terasi, dedak dan gula pasir aduk samapi rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk kan ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat simpan di tempat lembab. Kurang lebih 15 hari EM4 siap di gunakan.

Dari beberapa cara diatas saya memilih cara pertama dalam pembuatanEM-4 ini selain praktis dan pamanfaatan daur ulang dari bahan-bahan (kulit) juga waktu yang diperlukan cukup singkat sehina EM-4 bisa langsung dapat dimanfaatkan. Berikut ini langkah dan persiapan yang saya lakukan :

1.        ALAT DAN BAHAN.
a. Kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan digunakan
-    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Kacang panjang segar 0,25 kg
-    Kangkung air segar 0,25 kg
-    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
-    Gula pasir 1 kg
-    Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter


 




b.    Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
-    Blender untuk menghaluskan
-    Timbangan
-    Spatula untuk mengaduk
-    Ember bertutup
-    Saringan
-    Corong
-    Baskom/lunch box
-    Botol Aqua Kosong




 

2.        CARA PEMBUATAN :
a.       Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dicuci terlebih dahulu dan memisahkan air kelapa dengan dagingnya.


b.   Pepaya, pisang, nanas, di kupas dipisahkan kulit dan dagingnya, kacang panjang, kangkung, batang pisang muda dipotong kecil-kecil untuk mempermudah dalam penghalusan lalu ditimbang. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.



c. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihaluskan dengan menggunakan blender hingga halus. 




d. Setelah dihaluskan campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.


e. Campurkan gula pasir dan air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.


     f.  Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
       


     g. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.


 








   h. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.









 Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan   hingga 6 bulan. Ampas penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.






Selamat Mencoba




Tidak ada komentar:

Posting Komentar