TUGAS ETIKA DA NILAI LINGKUNGAN
CARA PEMBUATAN EM-4 SENDIRI
Disusun Oleh :
Meri Rosita
NPM:
13.13101.10.26
Dosen Pengajar :
Prof. Supli Effendi Rahim
PROGRAM
PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
Hidayah serta Ridho-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu Etika
dan Nilai Lingkungan, shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW sebagai penuntun teladan umat seluruh alam.
Dengan terselesainya tugas ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Dosen Mata Kuliah
Etika dan Nilai Lingkungan, yaitu Bapak Prof. Supli Effendi Rahim yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan kesabaran dalam membimbing penulis.
Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa
tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan. Semoga tugas ini dapat
berguna untuk semua pihak.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Palembang,
Maret 2014
Penulis
PEMBUATAN EM
4 SENDIRI
1.
PENGERTIAN EM-4
EM-4 singkatan dari Effective
Microorganisme, yaitu biakan bakteri yang biasanya digunakan sebagai activator
kompos. Bakteri ini sangat berguna untuk mengembalikan sifat kimia tanah.
EM-4 pertama kali ditemukan oleh
Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus. Jepang. Dalam EM 4 ini terdapat
sekitar 80 genus microorganisme fermentor. Microorganisme ini dipilih yang
dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Secara
global terdapat 5 golongan yang pokok yaitu:
1. Bakteri fotosintetik
2. Lactobacillus sp
3. Streptomycetes sp
4. Ragi (yeast)
5. Actinomycetes
Biakan bakteri selain EM-4 ada
banyak, tetapi karena EM-4 adalah yang pertama kali masuk pasar maka semuanya
disebut dengan EM, meski mereknya berbeda. Misalnya Probio-7, TON, Migro,
Stardec, OrgaDec dan lain- lain.
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan
beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa
mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur
hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja,
tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau,
kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana
yang bau got, tempat jual ayam dll
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang
telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan
efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan
mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan
organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat
EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan
pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan
sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi
biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga
bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat
adalah Effective Microorganisms-4
biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang
dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali
biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman
sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu
bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan
jamur fermentasi.
1. Bakteri Fotosintetik (
Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan
swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar
tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas
bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain,
asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi
mempercepat pertumbuhan. Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman
dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya
terus bertambah
2. Bakteri asam laktat (
Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh
karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan;
meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik
seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa
beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat
menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan
penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3. Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp.
)
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan
senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula
yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar
tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk
meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah
substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4. Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari
asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini
menekan pertumbuhan jamur dan bakteri. Actinomycetes hidup berdampingan dengan
bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan
cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5. Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium )
menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat
anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah
serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan
makanannya.
Tiap species
mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah
bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri
ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan
zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.
2.
TUJUAN PERCOBAAN
Membuat bakteri biakkan (EM-4)
sendiri bertujuan untuk sediaan bahan baku dalam pembuatan pupuk kompos
3. MANFAAT EM-4
Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang
pertanian adalah sebagai berikut :
a.
Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
b.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan
produksi
c.
Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat
dekomposisi
d.
Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian
berwawasan lingkungan
e.
Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di
dalam tanah.
Manfaat di bidang pertanian :
a. Mengurangi
polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
b. Mengurangi
stres pada ternak
c. Menyehatkan
ternak
d. Menyeimbangkan
mikroorganisme di dalam perut ternak
e. Meningkatkan
nafsu makan ternak
f. Menekan
penyakit pada ternak
g. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi ternak
4.
APLIKASI EM-4
a. Di Bidang Teknologi
EM-4
dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman. Pada
saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4
secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau,
pupuk kandang dll )
Hasil
fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula,
alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya. Selain
itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman;
melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat
menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal. Selain
dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga dapat di aplikasikan ke bidang
yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.
b. Di Bidang
Perikanan
Manfaat :
a.
Memperbaiki mutu air tambak.
b. Menguraikan
bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang
bermanfaat.
c. Menekan
serangan mikroorganisme patogen.
d. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi tambak.
e. Menekan hama
dan penyakit.
5.
CARA PEMBUATAN EM-4
Begitu banyaknya kegunaan EM-4 ini
sehingga banyak dimanfaatkan. Sebagai starter
mikroorganisme pada proses dekomposer EM-4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita
harus membeli EM-4 tersebut
harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM-4 sendiri
dengan harga bahan baku yang sangat murah. Berikut beberapa cara yang dapat diunakan untuk pembuatan
EM-4 :
a.
Cara Pertama
1. Bahan - bahan :
Pepaya
matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang
matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang
atau kulitnya 0,5 kg
Kacang
panjang segar 0,25 kg
Kangkung air
segar 0,25 kg
Batang
pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1
kg
Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter
Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter
2. Cara Pembuatan :
Pepaya,
pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan
hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga
digunakan kulit buah yang tidak dimakan.Setelah dihancurkan, campuran bahan
tersebut dimasukkan dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam
ember tadi dan aduk hingga rata.Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari.
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari
hingga habis.Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang
tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM-4 yang siap digunakan dan dapat
bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan
sebagai pupuk kompos.
b. Cara Kedua
1.
Bahan-bahan
:
Susu sapi atau susu kambing murni.Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan
adalah bakteri di dalam usus. Seperempat kilogram terasi (terbuat dari
kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg
bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih. Alat-alat yang diperlukan : Panci,
kompor, Blender/parutan untuk menghaluskan nanas.
2. Cara Pembuatannya :
Terasi, gula
pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri
lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya
didinginkan.kemudian ditambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.Ditutup
rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.Bila sudah siap jadi akan
menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena
kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk
menghilangkan bau hasil proses bakteri.
c. Cara Ketiga
1.
Bahan-bahan :
Sampah
sayur, terutama kacang-kacangan Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan,
mangga, dsb.)
Bekatul,
Gula merah
Air beras,
secukupnya
2. Cara Pembuatan :
Sampah
sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam
sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk,
biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM-1. EM singkatan
dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan
mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan
mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu
minggu.Cairan EM-1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian
didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM-2.Cairan
EM-2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi
selama satu minggu sehingga menjadi EM-3.Diamkan lagi selama satu minggu tanpa
menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM-4.
d. Cara
Keempat
1.
Bahan-bahan
:
Pepaya
matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang
matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang
atau kulitnya 0,5 kg
Kacang
panjang segar 0,25 kg
Kangkung air
segar 0,25 kg
Batang
pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1
kg
Air tuak
dari nira 0,5 liter
2. Cara Pembuatan :
Pepaya,
pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan
hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga
digunakan kulit buah yang tidak dimakan. Setelah dihancurkan, campuran bahan
tersebut dimasukkan dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi
dan aduk hingga rata.Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari Setelah 7
hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga
habis. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup
rapat. arutan tersebut adalah EM4 yang
siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan
larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
e. Cara
Kelima
1. Bahan – bahan :
Air cician
beras ( leri ) = 5 liter
Air kelapa =
5 liter
Cincangan
halus sampah sayur = 3 kg
Kulit Jeruk
= seadanya
Ragi tempe =
1 butir
Cairan Gula
Jawa/Merah = 1 kg
2. Cara
Pembuatan :
Semua bahan
dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan perlakuan setiap 4 hari tutup
dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi.
f.
Cara Keenam
1. Bahan – bahan :
Gula
pasir/merah = 1kg
Terasi = ¼
kg
Dedak = 1 ½
kg
Ragi tape =
15 butir
Air biasa =
5 liter
2. Cara Pembuatan :
Air di rebus
sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur terasi, dedak dan gula
pasir aduk samapi rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk kan
ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat
simpan di tempat lembab. Kurang lebih 15 hari EM4 siap di gunakan.
Dari
beberapa cara diatas saya memilih cara pertama dalam pembuatanEM-4 ini selain
praktis dan pamanfaatan daur ulang dari bahan-bahan (kulit) juga waktu yang
diperlukan cukup singkat sehina EM-4 bisa langsung dapat dimanfaatkan. Berikut
ini langkah dan persiapan yang saya lakukan :
1.
ALAT DAN
BAHAN.
a. Kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan digunakan
- Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
- Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
- Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
- Kacang panjang segar 0,25 kg
- Kangkung air segar 0,25 kg
- Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
- Gula pasir 1 kg
b.
Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
-
Blender untuk menghaluskan
- Timbangan
- Spatula untuk mengaduk
- Ember bertutup
- Saringan
- Corong
- Baskom/lunch box
2.
CARA
PEMBUATAN :
a.
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan
batang pisang muda dicuci terlebih dahulu dan memisahkan air kelapa dengan
dagingnya.
c. Pepaya,
pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihaluskan
dengan menggunakan blender hingga halus.
f. Wadah
ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
g. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
g. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
Larutan
tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga
6 bulan. Ampas penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
Selamat Mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar