TUGAS ETIKA
DAN NILAI LINGKUNGAN
JEJAK
EKOLOGI PADA DIRI PRIBADI
Disusun
Oleh :
Meri Rosita
NPM: 13.13101.10.26
email: merirosita1978@gmail.com
email: merirosita1978@gmail.com
Dosen Pengajar
:
Prof. Supli Effendi Rahim
PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
Hidayah serta Ridho-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu Etika
dan Nilai Lingkungan, shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW sebagai penuntun teladan umat seluruh alam.
Dengan terselesainya tugas ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Dosen Mata Kuliah
Etika dan Nilai Lingkungan, yaitu Bapak Prof. Supli Effendi Rahim yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan kesabaran dalam membimbing penulis.
Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa
tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan. Semoga tugas ini dapat
berguna untuk semua pihak.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Palembang,
Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jejak ekologi adalah suatu
metode penghitungan sumber daya yang memperkirakan konsumsi sumberdaya alam dan
penyerapan limbah yang diperlukan sebuah populasi manusia atau kegiatan ekonomi
dalam bentuk luas lahan area produktif (Wackernagel and Rees, 1996). Jika
yang dikonsumsi lebih banyak dibandingkan dengan yang disediakan alam, maka
kemudian dapat diasumsikan bahwa tingkat konsumsi tidak dapat didukung oleh
ketersediaan di alam. Standar unit pengukuran jejak ekologi menggunakan global
hektar (gha). Satuan gha digunakan karena asumsi perhitungan jejak ekologi ini,
sumberdaya alam yang digunakan berasal ditempat manapun di permukaan bumi.
Analisis jejak ekologi
digunakan untuk menjawab pertanyaan dasar pada pembangunan berkelanjutan yaitu
: seberapa besar alam yang kita punya, dibandingkan dengan seberapa besar alam
yang kita gunakan (Bond, 2002). Eksploitasi alam bisa dalam bentuk dan berbagai
macam kegiatan, seperti makan, transportasi dan energi. Besaran area analisis
adalah populasi penduduk yang bisa sangat bervariasi, mulai dari individu atau
keluarga, atau melebar mulai dari kota, wilayah, negara, atau bahkan seluruh
bumi. Hasil perhitungan jejak ekologi ini kemudian dibandingkan dengan
biokapasitas yang tersedia. Adapun biokapasitas adalah total jumlah lahan
bioproduktif yang terdapat diwilayah tersebut.
Jejak ekologi Indonesia
pada tahun 2005 adalah 0,95 gha, dengan jejak pertanian 0,5 gha, jejak hutan
0,12 gha, jejak perikanan 0,16 gha, jejak penyerap karbon 0,09 gha dan jejak
terbangun 0,06 gha (Globalfootprint Network, 2005). Hasil penelitian ini
menunjukan konsumsi pangan memberikan kontribusi 70% terhadap total jejak
ekologi, yang kemudian diikuti oleh kebutuhan terhadap lahan penyerapan karbon
akibat konsumsi energi. Pada tahun yang sama biokapasitas Indonesia adalah 1,39
gha. Hal ini menunjukan pola konsumsi masyarakat Indonesia termasuk
berkelanjutan karena mengkonsumsi sumberdaya alam lebih sedikit dibandingkan
dengan yang mampu disediakan oleh alam.
Menurut Biocapacity
Project (2007), biokapasitas adalah kemampuan ekosistem untuk mendukung
keanekaragaman hayati, memproduksi energi dan material biologi yang bermanfaat,
dan menyerap dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia
termasuk emisi/ pancaran karbon. Bioproduktifitas adalah kemampuan sebidang
tanah untuk menghasilkan biomassa, yang merupakan berat (atau diperkirakan
setara dengan) bahan organik, termasuk hewan, tumbuhan dan mikroorganisme
(hidup atau mati) di atas atau di bawah permukaan tanah. Ekosistem yang berbeda
akan memiliki tingkat bioproduktifitas yang berbeda pula. Perbandingan antara
jejak ekologi dan biokapasitas akan memberikan gambaran tentang status jejak
ekologi, apakah defisit atau surplus. Dari perhitungan ini dapat diketahui
kemampuan lahan dalam mendukung konsumsi penduduk setempat.
Secara keseluhan, jejak ekologis
manusia telah menjadi dua kali lipat sejak tahun 1966. Membutuhkan setidaknya
1,5 tahun bagi planet bumi untuk meregenerasi sumberdaya terbarukan yang dapat
dimanfaatkan manusia, serta menyerap karbon yang dihasilkannya dalam jangka
waktu yang sama. Keterlampauan Ekologis atau yang dikenal dengan istilah
“ecological overshoot” ini secara umum disebabkan oleh emisi karbon dan
permintaan akan bahan pangan, namun ketersediaan lahan dan pengalokasiannya
bisa dipastikan akan segera menjadi isu utama.
Jejak ekologis penduduk dunia telah
melampaui kemampuan planet Bumi memperbaiki diri secara alami (biokapasitas)
sebesar 50 persen. Artinya dibutuhkan 1.5 tahun bagi bumi untuk memproduksi
sumberdaya yang dikonsumsi oleh manusia dalam 1 tahun.
Jejak ekologis setiap orang tidak
selalu sama, juga terdapat perbedaan besar antara tiap-tiap negara, khususnya
jika terdapat perbedaan pada tingkat perekonomian dan pembangunannya. LPR 2012
menunjukkan bahwa negara berpendapatan tinggi memiliki jejak ekologis rata-
rata tiga kali lipat dari negara berpendapatan menengah dan rata-rata lima kali
lipat dibandingkan negara berpendapatan rendah.
1.2 Tujuan
1.2.1
Untuk mengetahui
jejak ekologi pribadi kita.
1.2.2
Untuk
mengetahui dampak dari lingkungan akibat dari jejak ekologinya
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Jejak ekologi adalah suatu metode penghitungan sumber
daya yang memperkirakan konsumsi
sumberdaya alam dan penyerapan limbah yang diperlukansebuah populasi manusia
atau kegiatan ekonomi dalam bentuk luas lahan area produktif (Wackernagel and Rees, 1996). Jika yang dikonsumsi lebih banyak dibandingkan dengan yang disediakan alam, maka kemudian dapat
diasumsikan bahwa tingkat
konsumsi tidak dapat didukung oleh ketersediaan di alam. Standar unit pengukuran jejak ekologi menggunakan
global hektar (gha). Satuan gha digunakankarena asumsi perhitungan jejak
ekologi ini, sumberdaya alam yang digunakan berasal ditempat manapun di
permukaan bumi.Analisis jejak ekologi digunakan untuk menjawab pertanyaan dasar
pada pembangunan berkelanjutan yaitu :
seberapa besar alam yang kita punya,dibandingkan dengan seberapa besar alam
yang kita gunakan (Bond, 2002). Eksploitasi alam bisa dalam bentuk dan berbagai
macam kegiatan, seperti makan,transportasi dan energi.
Kelebihan konsep jejak
ekologi adalah konsep ini memperhitungkan aliran sumber daya dan limbah, yang
semuanya membentuk bagian dari metabolisme suatu daerah, sehingga menggugah
kesadaran konsumen tentang darimana sumber daya mereka berasal dan dampak
limbah yang dihasilkan. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam agar membentuk pola perilaku yang lebih berkelanjutan. Selain
itu jejak ekologi bisa digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan
berkelanjutan, dipandang sebagai perkembangan positif dalam analisis kebijakan.
Wackernagel and Rees
(1996) mengembangkan konsep jejak ekologi ini melalui pendekatan compound.
Pendekatan ini lebih menekankan pada apa yang dikonsumsi oleh manusia, seperti
konsumsi biotik (pangan) dan konsumsi energy primer, bukan dari jenis-jenis
kegiatan konsumsinya. Pendekatan compound ini digunakan sebagai dasar
perhitungan pada Globalfootprint network.
2.2 Perhitungan Jejak Ekologi
Perhitungan jejak ekologi (ecological
footprint) didasarkan pada enam asumsi dasar (Wackernagel et al.,
2002 in Wackernagel et al., 2008) yaitu:
1.
Sebagian besar konsumsi sumber daya dan limbah yang
dihasilkan manusia dapat dilacak.
2.
Kebanyakan aliran sumberdaya alam dan limbah dapat
dihitung kedalam area biologi produktif untuk menelusuri alirannya. Sumberdaya
alam dan limbah yang tidak dapat dihitung dikeluarkan dari penilaian, yang
menjadikan hasil perhitungan jejak ekologi ini dibawah keadaan yang sebenarnya.
3.
Dengan pembobotan masing-masing daerah kedalam proporsi
produktifitas biologi yang digunakan, area yang berbeda dapat dikonversi ke
dalam satuan umum global hektar, yaitu hektar dengan rata-rata produktifitas
biologi dunia.
4.
Karena satuan global hektar tunggal menyatakan satu
jenis penggunaan, dan semua global hektar pada satu tahun menyatakan jumlah
produktifitas yang sama, maka global hektar dapat dijumlahkan untuk mendapatkan
indikator agregat jejak ekologi atau daya dukung lingkungan.
5.
Permintaan manusia, dinyatakan sebagai jejak ekologi,
dapat secara langsung dibandingkan dengan pasokan alam, daya dukung lingkungan,
ketika keduanya sama-sama dinyatakan dalam global hektar.
6.
Luas area permintaan dapat melebihi luas area yang
disediakan jika permintaan pada ekosistem melebihi kapasitas regeneratif
ekosistem (misalnya, manusia menuntut lebih dibandingkan daya dukung hutan,
perikanan, dari ekosistem yang telah tersedia). Situasi ini, di mana jejak
ekologi melebihi tersedia daya dukung lingkungan, dikenal sebagai overshoot.
Perhitungan jejak ekologi
dibagi menjadi 3 tahap utama. Jejak ekologi individu dihitung berdasarkan semua
material biologi yang dikonsumsi dan semua sampah biologi yang dihasilkan oleh
tiap individu. Dan untuk menghitung jejak ekologi suatu daerah diperoleh dengan
cara menjumlahkan jejak ekologi semua penduduk di daerah tersebut (Chambers et
al., 2000).
Menurut perhitungan pada tahun 2006, rata-rata “jatah” setiap orang
terhadap sumber daya alam adalah 1,8 gha. Namun, penghitungan jejak kaki
ekologis di berbagai negara telah menunjukkan data-data yang mengejutkan. Untuk
jejak kaki ekologis setiap orangnya, di Amerika diketahui sebesar 9,0 gha,
Switzerland 5,6 gha dan China sebesar 1,8 gha.
Pada
tahun 2007, total jejak kaki ekologis seluruh manusia diperkirakan sebesar 1,5
kali planet bumi. Hal ini berarti manusia menggunakan sumber daya alam 1,5 kali
lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan bumi untuk memperbaharuinya.
Gaya
hidup yang tidak berwawasan lingkungan menjadi penyebab utama berlebihannya
jejak kaki ekologis seseorang. Bagaimana dengan gaya hidup yang Kita jalani?
Tidak ada salahnya kita mulai menghitung dan lebih bijak dalam bergaya hidup.
Jika manusia tidak juga mengubah gaya hidupnya menjadi lebih ramah lingkungan,
akan dibutuhkan lebih dari satu planet bumi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.3 Cara Menghitung Jejak Ekologi Pribadiku
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC9E5kEdb_3IbWJraKnYrqxhfdPMTGl59SErA0N8bk5xL72Ywwvs48i949UX11RMK4kGZ4_jImwPOSWTW9dHIoTKUh9aqH6BKSda5-Y8WNlT24sQHyaOdTbt3yCaPytn3qeqN9PE2qGe6O/s1600/kii.jpg](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC9E5kEdb_3IbWJraKnYrqxhfdPMTGl59SErA0N8bk5xL72Ywwvs48i949UX11RMK4kGZ4_jImwPOSWTW9dHIoTKUh9aqH6BKSda5-Y8WNlT24sQHyaOdTbt3yCaPytn3qeqN9PE2qGe6O/s200/kii.jpg)
Jejak ekologi adalah satu
sistem yang mengukur seberapa banyak
tanah dan air yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang
mereka habiskan dan menyerap limbah yang dihasilkannya. (Wackernagel & Rees, 1996)
Lembar kerja berikut adalah
perhitungan kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi anda dan bagaiman
pilihan yg anda buat menjadikan jejak ekologis anda menyusut atau meluas.
Seberapa Besar Jejak mu?
A.
Transportasi
1. Dengan apa anda bepergian hari ini?
a) Berjalan…..0
b) Bersepeda…..5
c) Dengan Angkutan Umum….10
d) Menumpang.....15
e) Kendaraan Pribadi ….2 X 30
(Kalikan setiap skor dengan berapa sering
metode tsb dipakai dalam satu hari dan
kemudian di total.)
Sub-Total: 60
B. Penggunaan Air
1. Seberapa banyak air yang digunakan?
a) Tidak mandi….0
b) Mandi, 1 - 2 menit. ….5
c) Mandi, 3 - 6 menit.…2 X 10
d) Mandi, 10 min …. 20
e) Mandi dengan air satu bath tub penuh…20
f) Mandi dengan air setengah bath tub….10
g) Mandi dengan air bekas orang lain….10
h) Menggosok gigi dg air kran tetap mengucur… 5
i) Mencukur kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Sub-Total: 20
C. Berpakaian
1.
Saya menggunakan pakaian
lebih dari sekali sebelum di cuci?
a) Sering….0
b) Kadang-kadang….2 X 5
c) Tidak pernah….10
2. Saya menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a) iya….(-5) b) tidak….0
3. Saya memperbaiki baju saya sendiri?
a) ya….(-5) b) Tidak….0
3. 50% dari baju saya adalah baju turunan?
a) ya….(-5) b) tidak….0
4. Saya membersihkan dan mengeringkan baju?
a) none….0 b)
1-5 lembar….10 c) lebih dari 6 lembar…1 X 20
Sub-total: 30
D.
Rekreasi
Mengenali permainan, olahraga, dan aktivitas
dimana anda terlibat, pada hari biasa di waktu senjang.
1. Seberapa banyak peralatan
yg diperlukan ?
a) tidak ada atau sedikit..0 b) beberapa…. 10 c)
cukup banyak….20
2. Seberapa luas lahan yg dibutuhkan untuk
bermain di lapangan, dataran es, kolam renang, untuk memenuhi kebutuhan
rekreasi anda?
a) tidak ada atau sedikit….0 b) sedang (<1 hektar) 10 c) cukup besar (>hektar) 1 X 20
(Lihat tabel
konversi pada akhir kuis untuk bantuan)
3. Saya
menghabiskan uang hari ini untuk belanja (pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a) Tidak ada….0 b)$5…5 c)$10…10
c)$10+…1 pt. per dollar
Sub-Total: 35
E. Makanan
1. Berapa porsi daging yang dimakan sehari?
a) 0…0 b) 1
porsi X…. 10
c) 2 porsi….20 d) 3 porsi….30
2. Seberapa banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada 1X 0 b) sedikit…1X5 c) cukup banyak….10
3. Saya mengkonsumsi campuran
sisa sayur dan buah?
a) ya….0 b) tidak…1 X 10
4. Makanan yg saya makan adalah makanan lokal?
a) semuanya 1 X 0 b) beberapa...10 c) tidak ada….20
5. Makanan yg saya makan adalah produk organik?
a) semuanya….0 b) beberapa.. 1 X 10 c) tidak ada….20
6. Makanan yg dikonsumsi dibunkus plastik/kertas?
a) Tidak….0 b) beberapa…1 X10 c) Semuanya….20
Sub-Total: 40
F. Sampah
1. Jika
saya membuang seluruh sampah pd hari
ini, seberapa besar penampungan sampahnya?
a)
peti kayu….30
b)
kotak sepatu….1 X 20
c)
secangkir…5
d)
tidak ada sampah….0
Sub-Total: 20
Add Sub-Totals of “A-F”
for Total 1: 205
G. Ruang Tinggal
1. Hitung dalam satuan meter persegi ruang
indoor yg diperlukah dlm keseharian.
Termasuk semua ruangan di rumah (termasuk garasi), sekolah (kantin, kelas),
kantor (ruang kantor pribadi, area kerja, toilet). Bagi luas total ruangn dg
jumlah orang di dalamnya.
Contoh:
Living Space Averages Educ. Space/Per Student
Ave. Dorrm Space – 25 sq m Classroom
& Lab – 30 sq m
Ave. Apt. space - 35 sq m Administration - 3
sq m
Other
- 5 sq m
Add up “a-d” for “Total Square Meters”.
(1 sq. meter = 10 sq. feet)
a) “Home” sq. meters = 300
divided by # of people = 60
Sq meters
b) School sq. meters =
_______________
divided by # of people =
______________ Sq meters
c) Office sq. meters = 100
divided by # of people = 8 Sq
meters
d) other sq. meters =
________________
divided by # of people = _______________ Sq
meters
Total 2: 68
TOTAL KESELURUHAN = (Total 1 + Total 2) X 3
( 273 ) x 3 = 819
Anda telah menghitung total dari ‘tiga’ tipikal
keseharian anda. Sekarang ubah total keseluruhan tsb menjadi jejak ekologis
pribadi anda, menggunakan rumus dibawah:
Total keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam satuan hektar
JEJAK EKOLOGIS PRIBADI = 8,19 HEKTAR
Conversion Table:
1 hectare = a
square 100 meters on each side
(about the size
of the parking lot just outside this building)
1 hectare = 2.5
acres
640 acres = 1
sq. mile
1 sq. mile = 259
hectares
Warrensburg
occupies about 4 sq. miles.
Jejak ekologis saya 8,19 Hektar ini artinya dalam kehidupan saya, saya sudah banyak menggunakan lahan/
hektar dalam satu tahun yang rata-rata =
1 ha. Jejak saya 8 kali lebih dari
rata-rata yang digunakan manusia di permukaan bumi.
Setiap makhluk, manusia, binatang atau tumbuhan, merindukan
kehidupan. Akan tetapi, tidak ada makhluk yang mampu memuaskan nafsu
kehidupannya tanpa membatasi kualitas kehidupan makhluk yang lain. Jejak
ekologis menghitung luasnya tanah subur, air tawar, lautan, dan banyaknya
energi yang tidak terbarukan dan yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan atas pangan, sandang, papan, serta mobilitas.
Berdasarkan
perhitungan jejak ekologis, maka saya telah menyumbang sekitar 8 hektar selama
satu tahun, mulai dari untuk makan, papan, sandang, pendidikan,
transportasi, dll. Dengan pemahaman terhadap jejak ekologis tersebut, bahwa
saya sebagai manusia yang ada di muka bumi ini telah menambah beban kepada
bumi, saya belum beretika dengan lingkungan dan berakhlak terhadap Allah SWA, lingkungan dan sesama
makhluk.
Setelah mengetahui jejak ekologi, kita dapat mendukung
keberlanjutan bumi ini dengan cara mengurangi kegiatan konsumsi kita pada
sumber daya yang ada sehingga mendukung lingkungan hidup, supaya dapat beretika
terhadap lingkungan dan berakhlak terhadap Tuhan, lingkungan dan sesama
makhluk.
BAB III
PENUTUP
Semakin tingginya konsumsi dari manusia diakibatkan terjangan
kepentingan industri, dimana setiap melangkahkan kaki tak akan mampu lagi
melepaskan diri dari iklan dan advertising yang membujuk untuk terus melakukan
konsumsi secara berlebih. Gaya hidup manusia digiring ke arah konsumerisme.
Semakin banyak pula penggunakan produk yang tidak diperlukan, yang pada
akhirnya meningkatkan jumlah barang yang tak tergunakan (sampah).
Etika kehidupan harus kembali dikedepankan dalam ruang bijak
terhadap alam. Agar kemudian alam tak lagi memusuhi kehidupan manusia. Agar
alam mampu menyediakan kebutuhan seluruh manusia. Juga bagi alam agar mampu
terus beregenerasi dengan lebih baik.
Kini konsep jejak ekologi telah
digunakan dengan meluas sebagai petunjuk kelestarian alam sekitar. Jejak
ekologi boleh membantu pihak governan merancang sistem kehidupan manusia. Manusia
di dalam memenuhi kehendak menjalankan aktivitas ekonomi seperti pertanian,
pembalakan, dan sebagainya. Bila tidak
dilakukan upaya perbaikan dalam memanfaatkan aset alam saat ini, maka bisa jadi
penghancuran kehidupan akan terjadi lebih cepat dari yang terbayangkan.
Etika kehidupan dalam lingkunagan harus kembali dikedepankan
dalam ruang bijak terhadap alam. Sehingga alam akan bersahabat dengan manusia
dan alam mampu menyediakan kebutuhan seluruh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar